PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tali pusat sangat penting artinya sehingga janin bebas bergerak dalam cairan amnion, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik. Pada umumnya tali pusat mempunyai panjang sekitar 55 cm. Tali pusat yang terlalu panjang dapat menimbulkan lilitan pada leher, sehingga mengganggu aliran darah ke janin dan menimbulkan bahaya asfiksia sampai kematian.
Insersio velamentosa adalah tali pusat yang tidak berinsersi
pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin sehingga pembuluh darah
umblikus berjalan diantara amnion dan korion menuju plasenta (Sarwono, Ilmu
Kebidanan.2005).
Hubungan plasenta dengan tali pusat :
Hubungan plasenta dengan tali pusat :
Ø Ditengah : keadaan ini disebut
Insersio sentralis.
Ø Agak kepinggir : keadaan ini disebut
Insersio lateralis.
Ø Dipinggir : keadaan ini disebut
Insersio marginalis.
Ø Diluar plasenta : keadaan ini
disebut Insersio velamentosa. Hubungan tali pusat dengan plasenta melalui
selaput janin.
B. Etiologi Insersia Velamentosa
Insersi velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan
ganda/ gemeli, karena pada kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada
plasenta akan menjadi rebutan oleh janin, sehingga dengan adanya rebutan
tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali pusat/ insersi.
C. Patofisiologi Insersio Velamentosa
Pada insersio velamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan
plasenta oleh pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam selaput janin. Kalau
pembuluh darah tersebut berjalan di daerah oestium uteri internum maka disebut
vasa previa. Hal ini dapat berbahaya bagi janin karena bila ketuban pecah pada
permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga terjadi
perdarahan inpartum dan jika perdarahan banyak kehamilan harus segera di
akhiri.
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejalanya belum diketahui secara pasti, perdarahan
pada insersi velamentosa ini terlihat jika telah terjadi vasa previa yaitu
perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari
anak dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk. Bisa juga menyebabkan bayi
itu meninggal.
Satu-satunya cara mengetahui adanya insersi velamentosa ini sebelum terjadinya perdarahan adalah dengan cara USG. Jadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan USG, karena untuk mengantisipasi dengan segala kemungkinan penyulit yang ada, salah satunya insersio velamentosa ini.
Satu-satunya cara mengetahui adanya insersi velamentosa ini sebelum terjadinya perdarahan adalah dengan cara USG. Jadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan USG, karena untuk mengantisipasi dengan segala kemungkinan penyulit yang ada, salah satunya insersio velamentosa ini.
VASA PRAEVIA
Vasa praevia adalah komplikasi obstetrik dimana pembuluh darah janin melintasi atau berada di dekat ostium uteri internum (cervical os) . Pembuluh darah tersebut berada didalam selaput ketuban ( tidak terlindung dengan talipusat atau jaringan plasenta) sehingga akan pecah bila selaput ketuban pecah.
Vasa praevia adalah komplikasi obstetrik dimana pembuluh darah janin melintasi atau berada di dekat ostium uteri internum (cervical os) . Pembuluh darah tersebut berada didalam selaput ketuban ( tidak terlindung dengan talipusat atau jaringan plasenta) sehingga akan pecah bila selaput ketuban pecah.
Etiologi /Patofisiologi
Vasa previa terjadi bila pembuluh darah janin melintasi selaput ketuban yang berada di depan ostium uteri internum. Pembuluh darah tersebut dapat berasal dari insersio velamentosa dari talipusat atau bagian dari lobus suksenteriata (lobus aksesorius). Bila pembuluh darah tersebut pecah maka akan terjadi robekan pembuluh darah sehingga terjadi eksanguisasi dan kematian janin.
Faktor resiko
Vasa previa lebih sering terlihat pada insersio velamentosa atau lobus aksesorius dan kehamilan kembar .
Diagnosis
Vasa previa lebih sering terlihat pada insersio velamentosa atau lobus aksesorius dan kehamilan kembar .
Diagnosis
Ø Jarang terdiagnosa sebelum
persalinan namun dapat diduga bila usg antenatal dengan Coolor Doppler
memperlihatkan adanya pembuluh darah pada selaput ketuban didepan ostium uteri
internum.
Ø Tes Apt : uji pelarutan basa
hemoglobin. Diteteskan 2 – 3 tetes larutan basa kedalam 1 mL darah. Eritrosit
janin tahan terhadap pecah sehingga campuran akan tetap berwarna merah. Jika
darah tersebut berasal dari ibu, eritrosit akan segera pecah dan campuran
berubah warna menjadi coklat.
Ø Diagnosa dipastikan pasca salin
dengan pemeriksaan selaput ketuban dan plasenta.
Ø Seringkali janin sudah meninggal
saat diagnosa ditegakkan mengingat bahwa sedikit perdarahan yang terjadi sudah
berdampak fatal bagi janin
Terapi
Seksio sesar
Seksio sesar
E. Penanganan Insersio Velamentosa
trimakasih min sangat membantu bgt, buat mahasiswa yg gk bisa beli buku online kek saya ^:^
BalasHapus